PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ponorogo kembali menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati.
Aksi ini didasari terkait berbagai macam persoalan yang tak kunjung diselesaikan oleh pemerintah daerah, salah satunya adalah masih adanya dugaan tambang ilegal yang beroperasi.
Bahkan ada isu terkait penarikan pajak kepada para pemilik tambang ilegal tersebut oleh pemkab Ponorogo.
Didalam aksi ini para mahasiswa sebenarnya ingin bertemu langsung dengan bupati Ponorogo, namun ditemui oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Suko Kartono, serta perwakilan dinas terkait.
“Aksi ini merupakan lanjutan aksi kami sebulan lalu. Sebulan lalu kami juga aksi yang sama,” kata koordinator aksi, Hanif Zein.
Lanjutnya, Hanif menambahkan bahwa, adanya dugaan tambang ilegal yang masih beroperasi harus ditindak dan ditutup.
“Selain tambang ilegal, ada tuntutan lain, yaitu persoalan sampah di TPA Mrican, limbah kotoran sapi dari Kecamatan Pudak, serta terkait alokasi dana RT,” terangnya.
Setelah tidak ditemui bupati, dan hanya oleh perwakilan pemkab Ponorogo, Hanif mengaku kecewa.
“Kami hargai karena sudah ketemu dengan perwakilan. Namun dijanjikan hari Senin bisa bertemu pak bupati,” pungkasnya.
Editor : Putra