Lanjutnya, Tuari menambahkan bahwa awalnya tidak menyangka jika pembunuh anak semata wayangnya adalah tetangganya sendiri.
“Tahunya dari polisi, kalau Ayu yang membunuh anak saya,” terangnya.
Masih menurut Tuari, jika yang membuat kopi adalah dirinya. Ada dua kopi yang dibuat, satu memang untuk diminum oleh anaknya.
“Saya buat kopi dua, tapi yang satu saya bawa ke belakang, sedang satunya masih dimeja, sebelum akhirnya diminum oleh anak saya,” jelasnya.
Awalnya Tuari mengira jika anaknya keracunan kopi Kadaluarsa, karena memang yang dibikin adalah kopi shaset.
“Pada saat anak saya bilang merasakan hal aneh setelah meminum kopi, hingga membuatnya kejang-kejang, saya pikir kopinya sudah kadaluarsa, bukan karena racun,” pungkasnya.
Seperti diketahui bahwa korban MRS dinyatakan meninggal usai menenggak racun sianida yang di tuangkan pelaku kedalam minuman kopi.
Editor : Putra