PACITAN, iNewsPonorogo.id - Bapak dan anak yang masih berusia 12 tahun, warga Desa Taunan, Kecamatan Tegalombo, Pacitan yang menjadi korban kejatuhan balon udara dan petasan, masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Harjono, Ponorogo.
Keduanya bernama Sumarmin (51) dan Ivan Almutakin (12), mengalami luka bakar serius di wajah, tangan dan jari. Dimana sebelumnya bapak dan anak ini berusaha mengevakuasi balon udara tanpa awak berukuran besar, dengan membawa petasan.
Balon udara yang tidak diketahui asal muasalnya tersebut jatuh dan nyangkut di teras rumah dan tiba-tiba meledak.
“Ada balon turun dari atas terus menimpa rumah, habis itu petasannya meledak pas ada orang disini,” kata Latif Wijayanto, Ketua RT setempat.
Lanjutnya, Latif menambahkan bahwa kedua korban sebenarnya mau mengevakuasi balon tersebut agar tidak membakar rumah, karena ketika turun dalam kondisi api masih menyala.
“kalau tadi balonnya tidak dievakuasi bisa terbakar rumahnya,” terangnya.
Masih menurut Latif, jika suara dari ledakan dari balon tersebut sangat keras. Kemungkinan memang ada petasannya masih tertambat di balon.
“Sangat keras sekali suaranya, sampai terdengar sejauh 1 kilometer,” pungkasnya.
Hingga kini masih belum diketahui siapa yang menerbangkan balon udara tanpa awak tersebut, dengan ada petasan yang ditambatkan.
Editor : Putra