JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Kesuksesan tidak memandang latar belakang orang tua seseorang. Hal ini terbukti dari pengalaman Ririn Gyantri Ashara Putri.
Ririn adalah putri dari seorang ibu yang bekerja sebagai cleaning service dan seorang ayah yang bekerja sebagai tukang batu, tukang kayu, dan pengambil kayu di hutan. Meskipun demikian, ia berhasil menjadi wisudawati terbaik dengan IPK 3,91.
Gadis yang lahir pada tahun 2001 di Kecamatan Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara ini, merupakan lulusan jurusan Administrasi Bisnis dari Universitas Halu Oleo. Ia menempuh perkuliahan dengan beasiswa Bidikmisi atau KIP Kuliah.
Menurut Ririn, beasiswa dari Kemendikbudristek sangat membantu, terutama karena dana tersebut bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan kuliah.
“Orang tua saya tidak perlu lagi terbebani dengan biaya UKT setiap semester, dan kebutuhan kuliah saya juga bisa terpenuhi, syukur Alhamdulillah," kata Ririn.
Beasiswa ini tidak hanya ia dapatkan di bangku kuliah. Sejak duduk di bangku SMK, ia sudah menerima bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Dikdasmen.
Selain berprestasi dalam akademik, Ririn juga aktif dalam organisasi kampus. Ia adalah anggota himpunan mahasiswa dan BEM, serta finalis Putra-Putri Kampus Indonesia Sulawesi Tenggara.
Ririn Gyantri Ashara Putri bersama kedua orangtuanya saat wisuda. Foto: Dok pribadi
Saat ini, Ririn berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Ia juga berpesan kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah agar memanfaatkan beasiswa dari pemerintah dengan sebaik-baiknya.
“Selesaikan kuliah secepat mungkin dengan nilai akademik yang baik. Kalau bisa selesai kuliah lebih cepat, setidaknya bisa mengurangi beban negara. Misalnya, saya menyelesaikan kuliah dalam 7 semester dari durasi Bidikmisi yang 8 semester, kan anggaran satu semester bisa dihemat pemerintah," ujarnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta