PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Warga sejumlah daerah di Ponorogo mulai mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan air bersih, salh satunya di Desa Wates, Kecamatan Slahung. Dimana warga setempat hanya bisa memanfaatkan air sumur yang mulai menyusut dan berubah warna.
Kondisi ini telah berlangsung selama dua bulan terakhir, hingga membuat warga, harus menghemat air.
Daikun salah satu warga Dukuh Krajan Tengah, desa setempat mengungkapkan jika setiap kali kemarau panjang datang, masalah kekurangan air bersih selalu terjadi. Sumber air yang mereka andalkan kini tidak lagi memberikan pasokan air yang cukup.
“Mulai bulan Juni kemarin, air mulai menipis. Ini pun harus berbagi dengan warga lain, sekitar 9 rumah. Kalau ambil ya secukupnya saja,” katanya.
Lanjutnya, Daikun menambahkan bahwa air dari sumur ini hanya cukup untuk memasak dan minum, sedangkan untuk mandi dan mencuci pakaian mereka harus menuju sungai yang jaraknya sekitar di 1 kilometer dari rumah.
“Untuk masak dan minum. Kalau mandi sama mencuci ya harus ke sungai, jaraknya sekitar 1 kilometer,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wates, Suyadi menjelaskan bahwa kekeringan ini merupakan masalah tahunan yang selalu terjadi. Bahkan tahun lalu, warga mengalami kesulitan air bersih sampai akhir tahun.
“Ada sekitar tiga dukuh yang memang setiap tahun selalu kesulitan air bersih saat musim kemarau. Alhamdullilah saat ini sudah ada droping air dari BPBD,” pungkasnya.
Krisis air bersih ini, warga Desa Wates hanya berharap pemerintah dan pihak terkait dapat segera memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah yang mereka alami setiap tahunnya ini.
Editor : Putra