Melihat Keunikan Bakiak Asal Ponorogo, Segini Harganya

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Perkembangan fashion memang begitu pesat, namun berbagai produk tradisional masih saja tetap eksis, salah satunya sandal kayu atau bakiak, meski semakin langka di pasaran. 

Di Kabupaten Ponorogo, ternyata masih ada pengrajin sandal bakiak, yang hingga kini masih berproduksi. Dedy Syaufiq Riza, dirumah produksinya Pesona Ukir, mampu mempertahankan eksistensi bakiak dengan sentuhan artistik yang unik.

Sekilas nampak bahwa sandal kayu buatan Dedy berbeda dari bakiak konvensional pada umumnya. Dengan memakai limbah kayu trembesi dan jati, dijadikan produk bernilai seni tinggi.

"Awalnya cuma hobi. Lalu ada kepuasan tersendiri bisa merubah bahan yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang artistik,” katanya.

Lanjutnya, Dedy menambahkan bahwa ada berbeda dari bakiak buatannya, mulai ukiran pada bagian telapak kaki, serta tidak menggunakan tali penjepit, yang terlihat berbeda. 

"Semua materialnya murni dari kayu, termasuk bagian jepitnya. Bakiak di pasaran biasanya polos, tapi saya menonjolkan untuk daya tarik dari ukirannya," terangnya. 

Produksi bakiak ukir, dimulai tiga tahun lalu, disaat pandemi COVID-19. Awalnya Ia membuat satu pasang bakiak sebagai prototipe. Ada respon positif dari masyarakat, hingga akhirnya membuat dan memproduksi lebih banyak.

"Banyak masukan dari para pembeli yang akhirnya saya terus mengembangkan produk ini," pungkasnya.

Sandal bakiak produksi Dedy kini diminati tidak hanya oleh masyarakat lokal Ponorogo, tetapi juga merambah ke kota-kota besar di Jawa Timur dan Jawa Tengah, bahkan hingga ke Jepang.

Bahkan ada warga negara asing (WNA)  karena ada acara Grebeg Suro melihat produksi sandal bakiak ukirnya dan tertarik dan juga membelinya.

Sehari mampu memproduksi sepasang bakiak dengan detail artistik. Setiap pasang dijual seharga Rp60 ribu.

Editor : Dinar Putra