get app
inews
Aa Text
Read Next : Kepala Desa Ini Bagikan Zakat Capai Rp13 Miliar ke Ribuan Tukang Becak

Harga Gula dan Minyak Goreng Naik Jelang Bulan Puasa, Pembelian Dibatasi

Minggu, 27 Maret 2022 | 19:20 WIB
header img
Harga gula pasir dan minyak goreng mengalami kenaikan jelang bulan puasa atau Ramadan 2022. Tak hanya itu, pembelian dua komoditas tersebut juga dibatasi. (Foto: Advenia Elisabeth/MPI)

BEKASI, iNews.id - Harga gula pasir dan minyak goreng mengalami kenaikan jelang bulan puasa atau Ramadan 2022. Tak hanya itu, pembelian dua komoditas tersebut juga dibatasi.

Pantauan MNC Portal Indonesia di salah satu ritel modern di Bekasi, Superindo, harga gula pasir merek Gulaku dijual dengan harga Rp13.500 per satu kemasan dengan berat 1 kilogram (kg).

"Gula naik Rp1.000. Sebelumnya cuma Rp12.500 sekarang Rp 13.500. Mau puasa mungkin, makanya naik," ujar Roni salah salah satu pegawai yang kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (27/3/2022).

Dia menjelaskan, pembelian gula saat ini juga dibatasi tiap konsumen. Satu konsumen hanya boleh membeli maksimal 4 pcs dalam sehari. Hal itu karena pasokan gula ke gudang penyimpanan terbatas. 

"Gula langka sekarang, datang barang aja tiga hari sekali itupun stoknya nggak banyak. Makanya pembelian tiap konsumen dibatasin cuma boleh empat paling banyak," kata dia.

Di lokasi yang sama, minyak goreng sawit yang tersedia hanya merek Fitri. Padahal, sebelum Harga Eceran Tertinggi (HET) dicabut, ritel ini menyediakan minyak goreng dengan merek lain seperti Bimoli, Sania, dan Tropical.

Adapun harga yang dibanderol pada minyak goreng Fitri seharga Rp24.400 per liter. Roni menyebut, untuk pembelian pun dibatasi, tiap konsumen hanyak boleh membeli maksimal 2 liter dalam satu hari.

"Pembeliannya dibatasi. Satu konsumen cuma boleh beli 2 liter per hari," ucapnya.

Dia menjelaskan, pembatasan pembelian tersebut lantaran stok minyak goreng yang masuk ke gudang penyimpanan dari distributor minim alias terbatas.

"Itu dibatasin karena dari distributornya ngirim ke sini nggak banyak. Biar pada kebagian, makanya dari pihak Superindo kasih pembatasan pembelian," tuturnya.

Menurutnya, sejak harga minyak goreng mahal, merek-merek yang terkenal jarang masuk ke ritel tempatnya bekerja, melainkan yang masuk adalah merek-merek tidak terkenal sebelumnya. 

"Susah barangnya. Yang dateng malah merek yang nggak terkenal. Yang sekarang muncul di pasar-pasar itu," ujarnya.

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut