Viral, Keindahan Menakjubkan Gunung Kembang hingga Ada Kejutan Dipuncaknya

WONOSOBO, iNewsPonorogo.id - Mendaki gunung saat ini seakan menjadi tren dan gaya hidup sebagian besar orang. Hak ini menjadikan sejumlah gunung yang terkenal cukup ramai dikunjungi. Namun siapa sangka ternyata ada banyak gunung yang menawarkan keindahan luar biasa, meski namanya tidak se senter gunung lain.

Di Wonosobo, ternyata ada gunung menyuguhkan magnet baru  bagi para pendaki selain Sindoro atau Sumbing. Gunung Kembang namanya mencuat sebagai primadona baru.

Baca Juga

Kecelakaan Beruntun Akibatkan Balita dan Ibu Hamil Jadi Korban, Berikut Kronologinya

Durasi pendakian yang relatif singkat, di gunung ini menawarkan pengalaman pendakian yang unik dengan jalur di kebun teh yang begitu indah. Dari basecamp, rata-rata pendaki hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai puncaknya.

Jarak yang tidak begitu jauh, sangat cocok untuk pendaki pemula. Di gunung ini nanti bermalam di kemah, atau pendakian tektok.

Pemandangan kebun teh yang begitu luas, menjadi daya tarik tersendiri yang memanjakan mata. Area Kebun teh memberikan kesegaran visual dan aroma khas teh yang menenangkan.

Gunung Kembang sering disebut sebagai anak Gunung Sindoro karena memang bersebelahan langsung dan terlihat lebih rendah. Jika sudah berada puncaknya, Gunung Sindoro tampak begitu dekat dan menjulang gagah.

Selain Sindoro, dipuncak Gunung Kembang, pendaki bisa melihat gunung besar lainnya, yaitu Gunung Sumbing di sisi barat, dan Gunung Prau dari kejauhan.

Dengan ketinggian 2.340 mdpl, Gunung Kembang memang lebih rendah dibandingkan Sindoro atau Sumbing. Akan tetapi jalur tanjakan cukup menguras tenaga.

Gunung Kembang berada di Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo. Untuk kesana tidak terlalu jauh, cukup bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dari pusat kota Wonosobo.

Tak seperti gunung-gunung populer lain yang ramai apalagi saat akhir pekan, Gunung Kembang cenderung lengang, namun justru yang membuat pendaki bisa menikmati ketenangan dan kedamaian alam, tanpa harus berdesakan di jalur.

Editor : Putra