JAKARTA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kondisi luar biasa (KLB) atas merebaknya penyakit Hepatitis akut yang menyerang anak-anak di dunia. Penyakit Hepatitisditemukan di berbagai negara seperti, Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Apakah sudah masuk Indonesia?
Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir, setelah WHO menetapkan KLB atas Hepatitis akut pada anak. Sampai saat ini ditemukan tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta diduga terkena Hepatitis Akut. Mereka pun meninggal dunia.
Hingga saat ini, Kemenkes sedang melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dilansir dari Sehat Negeriku, Rabu (4/5/2022).
Dengan ini, Kemenkes melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.
Sekadar informasi, kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal. Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah), namun sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Editor : Putra