Mengintip Profesi Dokter Hewan, Ada yang Pilih Jadi Aktivitis Perlindungan Binatang Telantar

JAKARTA, iNews.id - Profesi seorang dokter hewan memiliki peran dan tanggung jawab penting terhadap kesehatan binatang dan lingkungan sekitar. Mereka berupaya meningkatkan kesejahteraan hewan, serta kesehatan masyarakat berkaitan dengan penyakit pada bintang atau sejenisnya. 

Dalam mengemban tugas tersebut, para dokter hewan memilih jalur karier berbeda-beda. Pada umumnya, setelah pendidikan selesai seorang dokter hewan akan membuka praktik pribadi seperti klinik atau rumah sakit untuk membantu hewan-hewan peliharaan.

Namun berbeda dengan Drh Merry. Dia tidak menempuh jalur seperti kebanyakan rekannya, tapi terjun membantu binatang terlantar dan mengalami kekerasan manusia. 

Dia memilih menjadi seorang aktivis dan melanjutkan kariernya sebagai shelter vet di lembaga Jakarta Animal Aid Network (JAAN). Drh Merry ingin turun tangan mensejahterakan kehidupan hewan dalam bentuk praktik maupun advokasi, seperti mengambil andil mengubah kebijakan di pemerintah dan mengedukasi masyarakat luas.

“Saya bisa dapat privilege yaitu platform baik itu di media nasional untuk saya speak up terkait isu yang memang saya concern dan saya perjuangkan yaitu kesejahteraan hewan dan kesejahteraan shelter. Kemudian saya terus berkembang dan bersyukur mendapatkan pencapaian untuk dipercayai menjadi Ketua Yayasan JAAN," ujarnya dalam IG Live yang digelar The SCRB Project. 

Dia menuturkan ini bukan perjuangan satu tahun melainkan delapan setengah tahun konsisten, bertumbuh dan berkembang bersama-sama belajar di JAAN. 

"Jadi menurut saya, apa yang kalian passion-kan, isu yang kalian perjuangan, dan niat baik yang kalian ingin capai, tetap konsisten dan komitmen. Akan ada reward yang kalian tidak sangka, segala sesuatu pasti ada penyeimbang” ujar Drh Merry.

Dari kecintaannya dengan hewan sedari kecil, Drh Merry menyadari passion hidupnya adalah menjadi penolong bagi hewan-hewan yang membutuhkan. Banyak perjuangan dan rintangan yang harus dilewati, seperti pertentangan dan harapan yang diberikan keluarganya dan juga peer pressure. Mereka melihat pilihan karier dokter yang membuka praktik menjadikan hal tersebut sebagai peluang bisnis. 

Namun, dia bersyukur mendapati dirinya dikelilingi orang yang supportif seperti para founder JAAN yang merangkul untuk bersama-sama berkembang dalam bidang yang diminati. “Saya bisa going extra mile ini bukan karena saya, melainkan karena ada tim yang luar biasa menjadi support system saya di JAAN terutama di Jaan Domestik,” kata Drh Merry.
 

Editor : Putra