GUNUNGKIDUL, iNews.id - Bryan Yoga Kusuma menjadi korban penganiyaan, Sabtu (4/6/2022) dini hari lalu gegara masalah sepele. Penganiyaan yang menimpa anak Komisaris Bank Jatim itu terjadi di tempat parkir Holywings Jogja, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.
Kuasa hukum Bryan Yoga Kusuma, Duke Arie Widagdo mengatakan penganiayaan tersebut diduga karena kenalan Bryan, KN tersinggung usai diminta untuk tidak mendekat terlebih dahulu ke meja Bryan. Sebab kala itu Bryan memang tengah berdiskusi mengenai bisnisnya dengan seorang klien.
"Antara KN dan Bryan memang saling kenal. Tetapi menurut Bryan hanya kenal saja, tidak kenal dekat,"ujar Duke konferensi pers melalui daring, Senin (6/6/2022) siang.
Memang saat itu, Bryan datang ke Hollywings karena ingin membahas sesuatu dengan rekan bisnisnya. Dan kebetulan saat itu KN juga terlihat berada di lokasi sehingga bertemu dengan Bryan.
Bryan dengan rekan bisnisnya tersebut sebenarnya sudah berada di kafe Holywings terlebih dahulu. Kemudian KN terlihat mendatangi meja Bryan ketika Bryan hendak memulai perbincangan bisnis dengan rekannya tersebut. "Bryan belum tau maksud kedatangan KN ke tempat yang sama," kata dia.
Saat itu Bryan mengaku tidak ingin diganggu terlebih dahulu karena ada perbincangan bisnis yang cukup penting. Bryan kemudian meminta KN agar jangan bergabung terlebih dahulu di meja tempat bryan duduk.
Nampaknya permintaan Bryan tersebut membuat KM tersinggung. KN kemudian memprovokasi Bryan sehingga keduanya sempat bersitegang di dalam kafe. Karena terjadi keributan di dalam, hal itu diselesaikan di luar cafe.
"Bukannya menyelesaikan masalah, kedunya terlibat adu mulut. Hingga akhirnya terjadi penganiayaan di parkir Holywings Jogja," ujar dia.
Duke menyebut setidaknya ada sekitar 20 orang yang memukuli Bryan di parkir Holywings tersebut. Salah satunya adalah KN yang sebelumnya tersinggung ketika diminta. Bryan agar jangan mendekat. Namun karena persolan berbuntut panjang, korban lalu dibawa ke Polres Sleman.
Awalnya, mereka dibawa ke Polres Sleman untuk melakukan mediasi. Namun sayang, ketika di kantor polisi yang terjadi bukan mediasi persoalan yang terjadi justru ada oknum polisiyang ikut memukul Bryan di kantor tersebut. "Ini yang kami sayangkan, di dalam Polres Sleman, Bryan kembali dianiaya," ujar dia.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Polda DIY untuk segera mengambil langkah tegas guna mengusut kasus ini. Pihaknya berharap agar persoalan ini segera ditarik dan ditangani oleh Polda DIY. Pasalnya ada laporan yang sama terkait kasus pengeroyokan ini yang dilaporkan di Polres Sleman.
"Kita sudah membuat laporan ke Polda DIY juga kemarinm Karena ini kejadiannya di dua tempat, Holywings dan Polres Sleman, kami khawatir penanganan kasus jadi tidak seimbang karena laporan juga ada di Polres Sleman. Maka dari itu kami melaporkan ke Polda DIY dan berharap pengusutan kasus ini diselesaikan di ranah yang lebih tinggi," kata Duke.
Perwakilan keluarga Bryan, Anung Prajotho yang hadir dalam konferensi pers itu menjelaskan, Bryan sedang membahas bisnisnya yang dibangun di Jogja. Seperti yang ia ungkapkan sebelumnya, Bryan kini tengah membangun resort untuk destinasi wisata.
" Memang ada relasi bisnisnya dari luar kota yang ingin bertemu. Jadi memang untuk membahas bisnis di Holywings Jogja," katanya.
Editor : Putra