PONOROGO, iNews.id - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispertahankan), Kabupaten Ponorogo merilis lebih dari seribu hewan ternak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini membuat Pemkab terus berupaya guna menekan angka kasus penularan PMK pada hewan ternak.
“Per tanggal 9 juni saja sudah terdapat 1150 sapi tertular PMK, yang tersebar disejumlah wilayah,” kata Masun Kepala Dispertahankan Ponorogo.
Lanjutnya, berbagai upaya terus dilakukan seperti pemberian obat pada hewan yang terjangkit, meskipun stocknya juga terbatas.
“Upaya tetap pengobatan, meski terkendala stock dari produsen yang memang dibatasi, namun tetap kita mengupayakan setiap minggu ada pasokan obat,” terangnya.
Selain pengobatan, masih menurut Masun, yaitu dengan penyekatan pada lalu lintas hewan ternak dari luar daerah. Agar jangan sampai mereka justru membawa virus dan memperbanyak penularan.
“Kita batasi hewan yang masuk dari luar daerah, namun jika mereka membawa surat kesehatan atau SKKH yang kita izinkan, namun jika tidak, maka kita larang,” jelas Masun.
Temuan kasus sapi yang terjangkit PMK di Ponorogo paling banyak di wilayah Kecamatan Pudak, bahkan angkanya lebih dari 60 persen dari total kasus. Sedangkan untuk hewan yang mati dinas enggan merinci jumlahnya.
Editor : Putra