"Kemudian oleh anak buahnya jenazah Johar Manik dikebumikan di makam Tanggulayu, Nanggulan tidak jauh dari Blondo,” katanya.
Lurah Kutowinangun Kidul, Titin Eka Novia mengatakan jejak-jejak sejarah Johar Manik dan pasukan Pangeran Diponegoro saat ini sedang dikaji untuk dikembangan menjadi wisata sejarah dan religi.
"Ada beberapa makam pejuang juga yang terhubung secara historis, jadi ini bisa menjadi laboratorium sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro di Salatiga," katanya.
Titin berusaha maksimal agar potensi wisata sejarah bisa terangkat dan menjadi daya tarik wisata tersendiri untuk Kelurahan Kutowinangun Kidul dan Kota Salatiga pada umumnya.
"Kami sudah melakukan paparan kepada stakeholder terkait sejarah Johar Manik di wilayah Blondo. Kami berharap ada tindaklanjutnya. Karena banyak potensi yang bisa dikembangkan, seperti kesenian, juga Pasar Sudiran yang nantinya bisa menjadi magnet wisata yang unik dan bisa menumbuhkan UMKM," ucapnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait