"Musim kemarau identik dengan hawa dingin karena angin timuran yang berasal dari Australia membawa udara dingin melewati Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, awan di langit lebih sedikit atau cenderung cerah. Sehingga Tidak ada penghalang udara ke permukaan bumi. "Sebab awan ini sebenarnya berperan sebagai selimut di langit," ucapnya.
Ferlani menyebut, setiap tahun pada bulan Juli suhu minimumnya rendah atau dingin. Kondisi itu biasanya berlangsung hingga bulan September.
"Suhu ini bisa jadi lebih dingin ketika bulan Agustus, karena bulan Agustus diperkirakan puncak musim kemarau," katanya.
Editor : Putra
Artikel Terkait