Namun, situasi mencapai titik didihnya pada 17 Juli, ketika Duangduen memarkir sepeda motornya di pinggir jalan di Provinsi Lamphun untuk menerima panggilan telepon. Seorang wanita berjalan ke arahnya dan menampar wajahnya hingga berdarah-darah dengan kulit durian sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.
Duangduen sejak itu meminta bantuan media karena polisi belum membuat perkembangan apa pun atas pengaduannya.
Editor : Putra
Artikel Terkait