PONOROGO, iNews.id - Sekolah rusak di Ponorogo terus bertambah, bahkan rata-rata mengalami kerusakan yang cukup parah, serta kebanyakan menimpa bangunan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Karangpatihan, Kecamatan Pulung, menjadi salah satu contoh bangunan sekolah yang rusak. Jika sebelumnya bagian atap ruang kelas, kini bagian depan yang mengalami ambrol.
Beruntung, robohnya atap teras itu terjadi disaat tidak ada kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak sampai menimpa siswa atau guru.
"Ambrolnya pada dini hari. Alhamdulillah kejadian itu tidak terjadi pada jam-jam sekolah," kata Kepala SDN 2 Karangpatihan, Suwandi.
Lanjutnya, Suwandi mengaku siswa dan para guru sebenarnya sudah merasa resah dengan kondisi bangunan. Mereka was-was, jika kejadian serupa terjadi pada jam masuk sekolah. Untuk keamanan semuanya, pihak sekolah mengambil kebijakan untuk menggabungkan siswa berbeda tingkatan di satu ruang kelas yang dianggap aman.
"Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, siswa kelas 6 berbagi ruangan dengan siswa kelas 1," terangnya.
Masih menurut Suwandi, jika bangunan yang rusak ini, tidak kunjung diperbaiki, pihak sekolah akan melakukan langkah-langkah keamanan untuk para siswa. Bukan tidak mungkin, kegiatan belajar mengajar akan dialihkan ke luar ruangan.
"Lebih aman kegiatan belajar dilakukan di luar ruangan. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Ponorogo, Edy Suprianto tidak membantah bahwa ada beberapa bangunan di SDN 2 Karangpatihan yang mengalami kerusakan. Menurutnya dana rehabilitasi untuk sekolah itu akan turun tahun ini. Namun, anggarannya cuma cukup untuk perbaikan 1 ruangan saja. Sehingga dari 3 bangunan yang rusak, tahun ini baru 1 bangunan yang rencananya akan diperbaiki.
"Dananya sudah turun, tinggal menunggu realisasinya. namun hanya 1 bangunan yang direhabilitasi, sisanya 2 bangunan yang rusak akan diperbaiki dengan diusulkan lewat dana PAK," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait