Contoh Teks Eksplanasi Budaya Tari Kadam
(Pernyataan Umum)
Tari Kadam hidup di tengah masyarakat Desa Madras. Pada awalnya tari ini berfungsi sebagai sarana komunikasi komunal yang digunakan untuk sarana hiburan dan menarik masyarakat agar berkumpul di balai desa atau di lokasi tanah lapangan atau di mana tempat yang ingin diramaikan.
Pada saat itu sesuai dengan zamannya, dimana alat komunikasi belum semudah zaman sekarang, tari kadam sangat penting keberadaannya di tengah masyarakat desa Madras.
(Urutan Sebab Akibat)
Dahulu karena letak Desa Madras di kaki Gunung Masurai dan Lembah Masurai dengan kondisi letak desa yang berbukit-bukit sementara penduduk masih sedikit maka posisi rumah penduduk yang berjauhan menimbulkan persoalan apabila akan diadakan kegiatan yang bermaksud mengundang masyarakat setempat.
Pada suatu ketika masuklah siamang besar (monyet besar berbulu hitam) ke Desa Madras.
Seketika masyarakat ramai berkumpul karena masuknya siamang (monyet besar) tersebut ke desa mereka. Hal ini pun berkaitan dengan letak desa yang masih dikelilingi oleh hutan pada saat itu.
Hal ini menimbulkan pemikiran bagi seorang pemuda yang bernama Kadam. Selanjutnya ketika ada suatu keperluan guna menghimpun warga desa, maka kadam menggunakan baju yang terbuat dari ijuk pohon enau menutupi seluruh tubuhnya dan dengan menggunakan topeng yang terbuat dari pelepah pinang (upih pinang), ia berjalan di tengah kampung Madras.
Sontak, seketika itu masyarakat berbondong-bondong keluar rumah untuk melihat kejadian tersebut. Alhasil dengan upaya tersebut, penduduk setempat menjadi berkumpul di arena desa, selanjutnya dengan memainkan silat setempat yang disebut silat siamang, kadampun mulai beratraksi. Seterusnya tari kadam pun berlanjut dan berfungsi sebagai media komunikasi warga setempat sekaligus berfungsi sebagai sarana hiburan.
(Interpretasi)
Hal ini juga menandakan bahwa Desa Madras adalah sebuah desa subur yang berada di kaki gunung dan dalam lembah Masurai dikenal sebagai desa pertanian penghasil sayur-sayuran.
Terkadang tari kadam dijadikan oleh ibu-ibu di desa setempat untuk menakuti anaknya yang nakal, karena apabila nakal maka akan didatangi oleh kadam. Sehingga anak-anak akan bersikap baik karena takut didatangi khadam (imajinasi siamang atau monyet besar).
Editor : Putra
Artikel Terkait