Dalam video tersebut SBY juga mengatakan akan ada skenario capres-cawapres hanya akan diikuti oleh dua pasangan.
"Konon akan diatur dalam pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka. Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya," kata SBY.
"Jahat bukan? Menginjak injak hak rakyat bukan? Pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka, Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih, yang berdaulat juga rakyat. Dan ingat selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan 2 kali menyelenggarakan Pemilu selama Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," tutup SBY dalam cuplikan video yang sudah dikomentari 16.7K tersebut.
SBY Turun Gunung, PDIP: Kami Naik Gunung
Dalam kesempatan itu Hasto juga mempersilahkan SBY turun gunung. “Setahu saya, Beliau tidak pernah lagi naik gunung. Jadi turun gunungnya Pak SBY sudah lama dan berulang kali. Monggo turun gunung," ujar Hasto.
Namun jika turun gunung SBY bermakna Partai Demokrat akan melakukan sejumlah dugaan fitnah, PDIP kata Hasto Kristiyanto akan naik gunung.
"Tetapi kalau turun gunungnya itu mau menyebarkan fitnah kepada Pak Jokowi, maka PDI Perjuangan akan naik gunung agar bisa melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan oleh Pak SBY," kata Hasto Kristiyanto.
Sehingga kata Hasto, informasi yang didapatkan oleh SBY tidak tepat dan seperti mendiskreditkan pemerintahan yang ada.
"Sebab informasi yang diterima Pak SBY sangat tidak tepat. Jadi hati-hati kalau mau ganggu Pak Jokowi,” kata Hasto Kristiyanto.
Editor : Putra
Artikel Terkait