"Itu pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan, supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan, ataupun mengejar para pemain dalam prosesnya itu, untuk melakukan upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata karena menyerang petugas, sudah merusak mobil, dan akhirnya kita semprotkan gas air mata," terangnya.
Di situlah Nico menyatakan terjadi penumpukan di beberapa pintu yang menyebabkan 127 korban jiwa dan 180 orang luka-luka.
artikel ini sudah tayang di iNews.id dengan judul: https://jatim.inews.id/berita/alasan-polisi-semprotkan-gas-air-mata-hingga-berujung-127-korban-jiwa-di-laga-arema-fc/2
Editor : Putra
Artikel Terkait