Jika terkena paparan gas ini, efek yang ditimbulkan juga bisa berdampak panjang, yaitu dapat mengganggu sistem pernapasan, luka dan penyakit mata parah, yakni keratitis, glaukoma, dan katarak, radang kulit, kerusakan pada sistem peredaran darah dan pencernaan. Bahkan hingga kematian, khususnya pada kasus dengan paparan tinggi.
Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu (01/10/2022) kemarin masih menyebabkan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Kondisi kericuhan itu terjadi akibat penembakan gas air mata untuk menertibkan amukan massa. Hal ini yang membuat seluruh penonton panik. Akibat kepanikan itulah, mereka berbondong-bondong pergi menuju pintu keluar.
Akan tetapi, pintu yang terbuka meiliki jalur yang sempit untuk dilewati. Bahkan, ada beberapa pintu yang tertutup. Maka dari itu, tragedi ini menimbulkan banyak korban sebanyak 131 orang tewas termasuk 2 anggota polisi.
Minimnya tenaga medis dari fasilitas kesehatan pada saat kejadian membuat banyak korban berjatuhan karena terlambat diberikan pertolongan pertama. Mayoritas korban rata-rata terkena semprotan gas air mata dan terinjak-injak saat meninggalkan tribun stadion.
Padahal, berdasarkan pedoman “FIFA Stadium Safety and Security Regulation", pasal 19 poin B disebutkan bahwa tidak boleh sama sekali penggunaan senjata api dan gas air mata untuk pengendalian massa di dalam stadion.
artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul: https://nasional.okezone.com/read/2022/10/07/337/2682729/hijaber-cantik-ini-jadi-korban-tragedi-kanjuruhan-kondisi-matanya-mengenaskan?page=2
Editor : Putra
Artikel Terkait