PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Puluhan kepala keluarga yang berada di Desa Sriti, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo terpaksa harus mengungsi di bangunan pasar desa setempat. Hal ini dilakukan lantaran sebelumnya telah terjadi bencana tanah longsor.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Ponorogo, Henry Indrawardana menyebut jumlah total warga yang mengungsi di bangunan pasar tersebut sebanyak 80 warga dari 29 KK, yang semuanya berasal dari satu RT yang sama.
"Sebelumnya telah terjadi tanah lingsor, dan mereka takut kalau ada longsor susulan, terlebih sudah ada tanah retak diberbagai titik," ungkapnya.
Henry menambahkan bahwa di dalam pengungsian pihaknya bekerjasama dengan perangkat desa, dinas sosial (Dinsos) serta dinas kesehatan (Dinkes). Pihaknya juga menyiagakan sejumlah petugas dan relawan untuk memantau para pengungsi.
"Dinkes kita siagakan untuk mengecek kesehatan mereka, kita juga bangunkan dapur umum untuk kebutuhan makan dan minum," lanjutnya.
Sementara itu Sutrisno warga Desa Sriti mengungkapkan bahwa para pengungsi membutuhkan bantuan selimut, alat makan, selain sembako dan makanan.
“Kalau malam di tempat pengungsian dingin, karena berada ditempat terbuka, tidak ada penutupnya," terangnya.
Linda warga lain mengungkapkan jika dirinya takut jika harus pulang ke rumah, terlebih rumahnya sudah kemasukan material lingsor, meskipun tidak banyak.
“Lebih aman di pengungsian, apalagi kalau malam dan turun hujan, takut kalau di rumah, jika tiba-tiba ada longsor,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait