JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Menjadi sukses dibidang bisnis, pasti butuh sebuah perjuangan panjang, karena tidak ada yang instan. Hal ini seperti yang dialami pasangan suami istri Yudha Setiawan dan istrinya, Naeny Ruriko Dewi.
Yudha dan istri kini sukses dengan bisnis fast food di bawah perusahaan PT Lazizaa Rahmat Semesta yang berpusat di Sidoarjo, Jawa Timur.
Yudha dan istri menceritakan perjalanan panjang yang mereka lalui sejak awal membangun bisnis kuliner, hingga pernah terjerat investasi bodong.
''Kita pernah jadi korban dari jerat praktik money game atau investasi bodong di awal (tahun) 2000-an,'' ujar Yudha dikutip dari YouTube JagaLilin
Yudha menambahkan, saat itu dirinya sangat amat tergiur dengan tawaran didapatkan dengan mudah dan instan. Apalagi, saat itu dirinya baru saja berhenti bekerja.
Dia menuturkan bahwa jika ikut berinvestasi maka bonus yang ditawarkan menggiurkan yaitu mencapai Rp150 juta per minggu.
''Dapat bonus bisa sampai Rp150 juta seminggu. Dari situ orang-orang mulai ikutan juga, keluarga juga ikut-ikutan semua,'' tuturnya.
Namun setelah beberapa kali mendapat keuntungan tersebut, oknum pemilik praktik money game kabur dan menghilang. Hal ini membuat Yudha dikejar-kejar oleh orang yang meminta ganti rugi kepadanya.
Istrinya bahkan turut memberikan perhiasan untuk ganti rugi uang mereka yang telah hilang.
Keadaan yang masih kacau, membuat Yudha tidak dapat berpikir jernih sehingga melakukan ritual gelap dan sempat berpikir untuk bunuh diri.
Sementara itu, sang istri selain membantu dengan doa turut membantu melalui usahanya berdagang kue demi mendapat pemasukan untuk membeli susu anak-anaknya.
Yudha masih terus berusaha, akhirnya bertemu teman lamanya dan kemudian berinsiatif membuka usaha berjualan pulsa hingga tahun 2009. Melalui upayanya tersebut, dirinya bisa menutupi segala kerugian orang-orang dan membeli rumah.
Seiring berjalannya waktu di tahun 2013, Yudha menilai bahwa bisnis pulsa mulai lesu akhirnya beralih ke bisnis kuliner.
Dirinya kemudian memulai dengan membuka bisnis fried chicken di Malang dengan modal Rp450 juta. Namun setahun setelah itu tutup karena merugi.
Kemudian, dirinya membuka kembali bisnis yang sama di Surabaya. Namun, enam bulan setelahnya terpaksa tutup karena ada bencana Gunung Kelud yang meletus.
Kembali memutar otak, Yudha kemudian membangun bisnis yang sama di kecamatan di Sidoarjo dan ternyata ramai dan laris. Bahkan hingga tahun 2015, Yudha memulai membangun brand-nya sendiri yang kini bernama Lazizaa.
Hingga saat ini, Lazizaa telah ada di 10 kota di Jawa Timur, Sukoharjo, dan Bekasi.
Berbekal perjalanan hidupnya Yudha meyakini bahwa disetiap kesulitan pasti ada kemudahan, pertolongan Allah itu selalu ada. Allah akan menolong kita pada saat yang tepat.
Editor : Putra
Artikel Terkait