PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Bencana alam tanah gerak kembali terjadi di Ponorogo. Kali ini puluhan pemukiman warga di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, rusak.
Tercatat sementara ada 24 rumah rusak, sedangkan 11 rumah lainnya kerusakannya cukup parah, sehingga tidak bisa lagi dihuni.“Rata-rata yang rusak adalah lantai dan dinding rumah,” kata salah satu warga, Sutrisno.
Bencana tanah retak ini, masih menurut Sutrisno, mengungkapkan jika warga resah, karena terus dihantui bencana longsor melanda pemukiman mereka.
“Karena kuwatir, akhirnya warga sini memilih mengungsi ke tempat aman, dan meninggalkan rumah mereka,” terangnya.
Saat ini kurang lebih ada 34 kepala keluarga sudah mengungsi di sejumlah titik pengungsian, mereka kembali cuma untuk memberi pakan ternak.
“Semua mengungsi, paling sebagian ternak saja yang masih dirumah. Barang-barang juga dibawa,” ungkap Sutrisno.
Tanah permukiman warga yang terletak di area perbukitan ini mengalami retakan disana-sini. Tidak cuma rumah beberapa jalan serta pekarangan warga tanahnya juga mengalami hal yang sama.
“Kondisi pergerakan tanah di dusun Sumber ini setiap hari semakin mengkhawatirkan. Hal itu ditandai dengan terus bertambahnya kerusakan rumah-rumah warga,” jelas Agus Siswahyudi, petugas BPBD Ponorogo.
Semakin luasnya area yang mengalami retakan. Warga pun dihimbau untuk meninggalkan rumah mereka.
“Fenomena pergerakan tanah ini terjadi sejak beberapa hari lalu. Seiring curah hujan tinggi di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Dibeberapa titik, permukaan tanah terlihat mulai ambles hingga kedalaman lebih dari satu meter. “Tidak hanya merusak bangunan rumah, retakan tanah juga merusak fasilitas umum seperti masjid dan juga jalan kampung,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait