5. Jean Qing Liu
Presiden Global DiDi
Kewarganegaraan: China
Menjadi miliarder kurang dari satu minggu
Kekayaan bersih: 466 juta dolar AS
Jean Qing Liu, presiden DiDi Global, dan suaminya, Will Wei Cheng yang merupakan CEO dan ketua perusahaan, jadi miliarder di saat DiDi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York (NYSE) pada Juni, dengan perkiraan kekayaan masing-masing sebesar 1,1 miliar dolar AS dan 4,4 miliar dolar AS.
Kurang dari seminggu kemudian, saham DiDi anjlok 27 persen imbas berita tentang regulator China yang akan melakukan penyelidikan terhadap perusahaan. Ini membuat kekayaan Liu merosot menjadi di bawah 1 miliar dolar AS.
Situasi perusahaan memburuk pada November ketika regulator China dilaporkan memintanya untuk merumuskan rencana untuk delisting dari NYSE karena kekhawatiran tentang kebocoran data. Saham DiDi sekarang merosot sekitar 60 persen sejak IPO. Kendati demikian, Cheng masih seorang miliarder, dengan perkiraan kekayaan bersih 1,9 miliar dolar AS.
6. JoeBen Bevirt
Pendiri dan CEO Joby Aviation
Kewarganegaraan: AS
Menjadi miliarder kurang dari tiga bulan
Kekayaan bersih: 670 juta dolar AS
Bevirt menjadi miliarder dimulai dengan IPO di Agustus lalu lewat merger SPAC dari perusahaan taksi udara listrik miliknya yang berbasis di Santa Cruz, California, Joby Aviation.
Saham naik 6 persen ditutup pada 10,90 dolar AS pada hari pertama IPO menjadikan Bevrit sebagai miliarder pertama dari sektor penerbangan listrik, dengan perkiraan kekayaan bersih 1,1 miliar dolar AS.
Meski ia tidak bisa mempertahankan posisinya sebagai miliarder, usai saham perusahaannya turun 42 persen sejak IPO hingga 15 Desember 2021.
7. Anthony Hsieh
Pendiri dan CEO LoanDepot
Kewarganegaraan: AS
Menjadi miliarder kurang dari delapan bulan
Kekayaan bersih: 649 juta dolar AS
LoanDepot IPO pada Februari lalu. Meski turun pada menit terakhir perdagangan yang hanya 3,2 persen sahamnya, terdaftar untuk perdagangan publik, IPO meningkatkan kekayaan bersih Hsieh menjadi sekitar 2 miliar dolar AS berkat 54 persen sahamnya.
Pada pertengahan Desember, saham perusahaannya anjlok hampir 80 persen di bawah harga IPO.
Perusahaan sudah berjuang melawan tekanan buruk, tetapi sebagian besar melawan tren pasar perumahan yang lebih luas, yaitu ketakutan akan kenaikan suku bunga, telah memukul LoanDepot daripada beberapa pesaingnya yang besar.
8. Whitney Wolfe Herd
Pendiri dan CEO Bumble
Kewarganegaraan: AS
Menjadi miliarder kurang dari 11 bulan
Kekayaan bersih: 970 juta dolar AS
Wolfe Herd jadi miliarder wanita termuda di dunia ketika ia mengumumkan perusahaan aplikasi kencan miliknya IPO pada Februari.
IPO mendorong harga saham Wolfe Hard meningkat 21 persen menjadi bernilai 1,5 miliar dolar AS setelah saham dibuka pada harga 76 dolar AS.
Laporan pendapatan perusahaan di bulan November menunjukkan penurunan pertumbuhan pengguna secara keseluruhan, menjadikan para investor panik, sehingga menggerus kekayaanya menjadi di bawah 1 miliar dolar AS.
9. John Foley
Pendiri dan CEO Peloton
Kewarganegaraan: AS
Menjadi miliarder kurang dari setahun
Kekayaan bersih: 707 juta dolar AS
Foley, salah satu pendiri dan CEO Peloton pertama kali muncul di daftar miliarder Forbes beberapa waktu lalu dengan kekayaan bersih sebesar 1,5 miliar dolar AS.
Perusahaan peralatan olahraga, yang menjual sepeda stasioner dan treadmill ini diuntungkan dari lonjakan minat di awal pandemi, dengan penjualan melesat 250 persen.
Tetapi setelah pembatasan kegiatan dihentikan, berdampak pada bisnisnya lantaran pusat kebugaran kembali dibuka.
Foley tidak lagi menyandang status miliardernya di awal November karena saham Peloton turun 30 persen dalam waktu satu hari saja akibat laporan pendapatan dengan proyeksi yang lemah.
Saham tersebut kembali turun 30 persen pada 15 Desember, memangkas lebih banyak lagi kekayaan Foley.
10. Jack Schuler
Investor perawatan kesehatan dan filantropis
Kewarganegaraan: AS
Menjadi miliarder kurang dari setahun
Kekayaan bersih: 757 juta dolar AS
Daftar miliarder dunia oleh Forbes pada April, Schuler adalah mantan presiden Abbott Laboratories yang telah puluhan tahun berinvestasi dalam perawatan kesehatan membuahkan hasil besar di awal pandemi Covdi-19.
Sontak kekayaan bersihnya melonjak hingga 1,1 miliar dolar AS usai bertaruh pada teknologi baru, seperti pengujian Covid-19 yang dikembangkan Quidel Corp.
Penurunan tajam harga saham beberapa investasinya, termasuk Accelerate Diagnostics, Biodesix, dan Aspira Women's Health berdampak pada berkurangnya lebih dari 300 juta dolar AS kekayaan Jack Schuler.
Editor : Putra
Artikel Terkait