Waduh! WHO Sebut Kemandulan di Seluruh Dunia Meningkat, Jumlah Sperma Juga Turun Drastis

Syarifudin
Ilustrasi kemandulan meningkat tajam di dunia berdasarkan laporan WHO. Foto: Ist

Dr Pascale Allotey, Direktur Departemen Penelitian dan Kesehatan Seksual dan Reproduksi WHO, menggambarkan temuan itu sebagai “mengejutkan.” Infertilitas didefinisikan WHO sebagai ketidakmampuan mengandung anak setelah satu tahun berhubungan seks tanpa kondom secara teratur. 

Studi tersebut tidak mencantumkan faktor umum apa pun di balik angka satu dari enam. Namun, baik untuk wanita maupun pria, merokok, konsumsi alkohol, dan obesitas semuanya dikaitkan dengan penurunan kesuburan.

Usia juga berperan, dengan wanita menjadi kurang subur sejak pertengahan 30-an dan seterusnya, dan kesuburan pria turun dari sekitar 40 tahun. Laporan tersebut juga tidak mengidentifikasi apakah tingkat infertilitas meningkat atau menurun dalam periode waktu yang diteliti. 

Namun, satu studi penting yang diterbitkan November lalu menemukan jumlah sperma pria telah turun 62% dalam 50 tahun terakhir. Jumlah sperma rata-rata turun dari 104 menjadi 49 juta per mililiter, tepat di atas ambang batas 40, di bawahnya kemungkinan infertilitas. 

Seperti laporan WHO, studi jumlah sperma menemukan hasil serupa di berbagai wilayah.

Meskipun menolak berspekulasi tentang apa yang menyebabkan penurunan tersebut, penelitian lain telah mengidentifikasi paparan plastik dan bahan kimia tertentu sebagai penyebabnya, di samping faktor diet dan gaya hidup yang sama yang menyebabkan kemandulan pada kedua jenis kelamin.
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network