Kata Timo, orang Dayak menerapkan animisme secara mimetik dengan berkomunikasi dengan roh. Namun, ini menyiratkan upaya menjinakkan roh.
Animisme di narasi Kuntilanak bertujuan untuk menguasai alam dengan menambahkan lapisan agama, dengan konsep penunggu serta membedakan antara budaya (kota, pesisir) dan alam (pendalaman).
"Kuntilanak dengan demikian mewujudkan ketakutan dan irasionalitas tidak hanya perempuan tetapi juga kodrat sebagaimana dikontekstualisasikan dalam bahasa Indonesia kemodernan," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait