Teleskop radio seperti CHIME, yang terletak di Observatorium Astrofisika Radio Dominion, dekat Penticton, Kanada, telah menjadi bagian integral dari deteksi FRB.
Pengamatan telah berubah dari puluhan menjadi ribuan, dan sebagian besar berkat kemampuan CHIME untuk memindai seluruh langit utara setiap hari.
“Begitulah cara CHIME memiliki keunggulan dibandingkan teleskop lain dalam hal menemukan FRB,” kata Pleunis.
Salah satu aspek yang mengejutkan dari penelitian baru ini adalah penemuan bahwa banyak FRB berulang ternyata tidak aktif, menghasilkan kurang dari satu ledakan per minggu selama waktu pengamatan CHIME.
Pleunis percaya bahwa ini mungkin karena FRB ini belum diamati cukup lama untuk melihat ledakan kedua. Temuan tim juga dapat memiliki implikasi di luar.
“FRB kemungkinan dihasilkan oleh sisa-sisa ledakan kematian bintang. Dengan mempelajari sumber FRB berulang secara rinci, kita dapat mempelajari lingkungan tempat ledakan ini terjadi,” kata Pleunis.
"Kita juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang materi yang dikeluarkan sebelum dan selama kematian bintang," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait