Astronom Temukan Sinyal Radio Diduga dari Galaksi Lain, Apakah Alien?

Putra
Astronom temukan Sinyal radio di luar angkasa. Foto: Istimewa.

 

JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Penemuan terbaru para astronom sangat mengejutkan.  Dimana mereka mengidentifikasi sebanyak 25 sinyal radio yang bergerak secara berulang di luar angkasa. Sinyal radio misterius tersebut diyakini berasal dari galaksi lain.

Dijuluki sebagai fast radio bursts (FRB) atau ledakan radio cepat, sinyal radio ini sangat kuat sehingga dapat mengungguli seluruh galaksi asalnya. Namun terlepas dari kekuatannya yang luar biasa, asal-usul FRB masih misterius.

Melansir dari Space, Minggu (30/4/2024), FRB ditemukan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh para astronom dari Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME)/FRB Collaboration dan University of Toronto.

Dengan ditemukannya 25 FRB berulang baru, maka total FRB yang diketahui menjadi 50. Hal ini dapat mengarahkan para ilmuwan untuk menemukan apa yang menyebabkan ledakan sinyal radio terjadi.

Para astronom sendiri sebanarnya telah menemukan banyak FRB selama dekade terakhir, tetapi sebagian besar di antaranya tidak berulang dan hanya terlihat "meledak" sekali saja.

Hanya sebagian kecil yang terlihat berulang. Fenomena ini menyebabkan para astronom mempertanyakan apakah FRB yang berulang dan FRB yang tidak berulang berasal dari sumber yang sama.

Fakta bahwa kedua populasi FRB ini tampaknya memiliki karakteristik yang berbeda termasuk berapa lama mereka bertahan dan rentang frekuensi yang terlihat.

Kunci untuk mengonfirmasi hal ini adalah penemuan FRB berulang, yang dilakukan oleh tim yang terlibat dalam penelitian ini dengan mengembangkan seperangkat alat statistik baru dan menyisir data untuk menganalisis setiap FRB berulang.

"Kami sekarang dapat secara akurat menghitung kemungkinan bahwa dua atau lebih semburan yang datang dari lokasi yang sama bukan hanya kebetulan," kata anggota tim studi Ziggy Pleunis.

"Alat-alat baru ini sangat penting untuk penelitian ini, dan juga akan sangat berguna untuk penelitian serupa," lanjutnya.

Teleskop radio seperti CHIME, yang terletak di Observatorium Astrofisika Radio Dominion, dekat Penticton, Kanada, telah menjadi bagian integral dari deteksi FRB.

Pengamatan telah berubah dari puluhan menjadi ribuan, dan sebagian besar berkat kemampuan CHIME untuk memindai seluruh langit utara setiap hari.

“Begitulah cara CHIME memiliki keunggulan dibandingkan teleskop lain dalam hal menemukan FRB,” kata Pleunis.

Salah satu aspek yang mengejutkan dari penelitian baru ini adalah penemuan bahwa banyak FRB berulang ternyata tidak aktif, menghasilkan kurang dari satu ledakan per minggu selama waktu pengamatan CHIME.

Pleunis percaya bahwa ini mungkin karena FRB ini belum diamati cukup lama untuk melihat ledakan kedua. Temuan tim juga dapat memiliki implikasi di luar.

“FRB kemungkinan dihasilkan oleh sisa-sisa ledakan kematian bintang. Dengan mempelajari sumber FRB berulang secara rinci, kita dapat mempelajari lingkungan tempat ledakan ini terjadi,” kata Pleunis.

"Kita juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang materi yang dikeluarkan sebelum dan selama kematian bintang," pungkasnya.

Editor : Putra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network