PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kematian perempuan berinisial ARA yang ditemukan di hutan masuk Desa Sampung, Kabupaten Ponorogo, menyisakan kepedihan bagi keluarga. Bahkan sang ayah AGus Suyatno terlihat menahan tangis saat mengunggui jasad anaknya diotopsi.
Menurut Agus tidak mempunyai firasat apapun sebelumnya, salah satu anaknya harus menunggal dunia dengan cara seperti itu. Kemudian terakhir komunikasi, ARA berencana hendak pulang ke rumah yang ada di Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan.
“Komunikasi sama anaknya, katanya ARA mau pulang, untuk mengantar dan menunggui perkemahan,” kata Agus Suyatno.
Masih menurut Agus, bahwa ARA memang sudah sekitar 2,5 bulan tak pernah pulang ke rumah Pacitan, usai menikah dan menetap di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. ARA sendiri meninggalkan satu orang anak perempuan yang masih kelas 6 Sekolah Dasar (SD).
“Setelah diberitahu kalau ibunya meninggal dunia, langsung menangis. Sedih rasanya melihatnya,” ungkapnya.
ARA dikenal sosok anak yang berpendirian teguh. Pekerja keras. Bahkan hanya lulus dari MTs, karena memilih untuk bekerja.
“Bekerja untuk bantu keluarga. Kemarin waktu habis melahirkan juga langsung bekerja lagi di Wonogiri. Anaknya dititipkan ke kami,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Sampung, Ponorogo menemukan jasad seorang wanita yang belakangan diketahui berinisial ARA ditengah hutan jati. Dari keterangan diduga kuat jika perempuan berumur 30 tahun tersebut tewas dibunuh.
Editor : Putra
Artikel Terkait