Saat ini Warung Mak Beng dikelola oleh generasi ketiga, bernama Dodit, yang usianya lebih tua dari kemerdekaan Republik Indonesia.
Dirinya menceritakan, Warung Mak Beng sendiri dirintis oleh neneknya, Ni Ketut Tjuki yang menjual nasi dengan beragam varian lauk campur.
Kemudian pada tahun 1980-an, menu Warung Mak Beng mengalami perubahan dan hanya menyajikan olahan ikan goreng serta sup ikan.
"Kurang lebih tahun 80-an mulai fokus nasi, ikan goreng sama sup," kata Dodit.
Lanjutnya, masih menurut Dodit, menambahkan bahwa jika dua menu itu justru menjadi ikonik dan digandrungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Berada di dekat Pantai Sanur membuat Warung Mak Beng selalu ramai disinggahi wisatawan. Dalam sehari, sekitar 250 porsi ludes terjual.
Warung Mak Beng terbilang ramah di kantong. Hanya dengan Rp55.000 sudah bisa menikmati seporsi ikan goreng dengan cita rasa yang melegenda.
Soal rasa tidak diragukan lagi, meskipun saat ini sudah generasi ketiga. Hal itulah yang membuat Warung Mak Beng masih eksis hingga sekarang.
"Ikan fresh, rasanya enak, harganya terjangkau," pungkas Nagaza, salah satu pengunjung asal Bekasi.
Editor : Putra
Artikel Terkait