PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Seorang emak-emak mengadu ke DPRD Kabupaten Ponorogo, usai dalam beberapa hari tidak mendapatkan gas melon 3 kilogram. Hal ini disampaikan pada saat di rapat dengar pendapat (RDP), bersama Komisi B DPRD dengan pihak PT Pertamina, Disperdagkum Pemkab Ponorogo, dan beberapa pihak lainnya.
Emak-emak warga Perum Perumda, Kelurahan Keniten, bernama Titik Palupi, menyampaikan bahwa mereka sudah dua pekan tidak dapat gas 3 kilogram.
“Pangkalan Elpiji di dekat rumah saya sudah kosong 7 hingga 10 hari,“ katanya.
Lanjutnya, Palupi mengungkapkan jika pihak Pertamina mengatakan jika stok berlimpah, namun kenapa di pasaran gas 3 kilogram susah didapat.
“Ada isu di masyarakat bahwa gas subsidi akan dicabut dan harus diganti dengan Elpiji non-subsidi berwarna pink yang beratnya 5,5 kg. Namun, bagi masyarakat, harga Elpiji 5,5, Rp115-120 ribu menjadi berat,” terangnya.
Akibat kelangkaan ini, masih menurut Palupi, karena susah didapat, harganya pun lebih mahal, yaitu melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Editor : Putra
Artikel Terkait