Pada saat melakukan tradisi Bhutan adalah sebagian besar keluarga tidur dalam satu kamar yang sama. Oleh karena itu, para pria harus mencari tempat tidur gadis yang mereka incar. Jika gagal, alarm akan berbunyi dan mereka akan diusir.
Terkadang, keluarga gadis yang telah menyetujui hubungan tersebut bahkan akan berpura-pura tertidur, sebagai tanda persetujuan atas laki-laki yang dipilihnya.
Tradisi Bomena bukanlah hal baru bagi masyarakat Bhutan. Bahkan, beberapa negara di Himalaya Timur, seperti Jepang, juga memiliki praktik serupa. Walaupun banyak perubahan dan modernisasi terjadi di dunia, masyarakat Bhutan tetap teguh memegang tradisi ini sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya mereka.
Tradisi Bomena juga berperan dalam mempertahankan nilai-nilai di dalam desa. Hal ini membantu mencegah migrasi ke desa lain dan mendorong orang untuk memilih pasangan dari dalam komunitas mereka sendiri.
Meskipun kontroversial dan mungkin sulit dimengerti dari sudut pandang luar, Bomena tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bhutan. Tradisi ini merefleksikan betapa kuatnya pengaruh warisan leluhur dalam membentuk pandangan hidup dan nilai-nilai mereka.
Editor : Putra
Artikel Terkait