PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Pupuk bersubsidi masih saja menjadi permasalahan bagi para petani, terlebih soal stok yang dinilai masih kurang mencukupi kebutuhan, apalagi jika masuk pada musim tanam.
Menurut Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo saat ini telah mengusulkan tambahan jatah pupuk bersubsidi untuk para petani demi menjaga produktivitas pertanian. Situasi ini muncul karena sisa alokasi pupuk yang tersedia saat ini diperkirakan tidak akan mencukupi hingga akhir tahun 2023.
Sisa kuota pupuk bersubsidi saat ini hanya 13.530 ton dari alokasi awal sebesar 42.000 ton yang mencakup jenis urea dan NPK, digunakan untuk 9 jenis tanaman berbeda.
“Sudah kita ajukan ke kementerian sekitar 11 ribu ton, tapi belum ada kepastian berapa yang disetujui. Kalau mengandalkan sisa yang ada, jelas akan kurang," ungkap Kepala Dispertahankan Kabupaten Ponorogo, Masun.
Lanjutkan, Masun menambahkan bahwa, konsumsi pupuk bersubsidi mengalami kenaikan sekitar 2.000 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari Januari hingga Juli.
Pertumbuhan ini terutama dipicu oleh peningkatan luas tanam. Konsumsi pupuk jenis Urea mencapai 18.500 ton, sementara NPK sekitar 10.000 ton, dengan total konsumsi pupuk tahun ini mencapai 28.500 ton.
Editor : Putra
Artikel Terkait