"Kemungkinan besar diperparah oleh sebuah celah keamanan yang berhasil ditemukan oleh Threat Analysis team dari Google pada 2021 yaitu adanya kampanye phising terhadap akun youtube yang memanfaatkan malware yang bisa mencuri cookies," katanya.
"Beberapa jebakan phising yang sering kali digunakan oleh peretas adalah seperti memberikan tawaran iklan, informasi akan dilakukan pemblokiran akun, link yang berisi landing page palsu, dan lain sebagainya," ujarnya lebih lanjut.
Pratama menjelaskan bahwa beberapa bentuk jebakan phishing yang sering digunakan oleh peretas mencakup tawaran iklan palsu, informasi tentang pemblokiran akun, link yang mengarah ke halaman palsu, dan metode lainnya.
Dia juga menyoroti rendahnya tingkat kesadaran pengelola situs dan akun media sosial pemerintah dan akademik terhadap keamanan siber, yang seringkali menyebabkan akun-akun tersebut disusupi konten judi online oleh peretas atau bahkan diambil alih sepenuhnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait