Meskipun polisi tidak menangkap siapa pun dalam peristiwa tersebut, Komite Investigasi Rusia turun tangan untuk membantu dalam penyelidikan.
Kementerian Dalam Negeri Distrik Federal Kaukasia Utara Rusia, tempat Dagestan berada, menyatakan bahwa penyelidikan akan bergantung pada rekaman CCTV untuk mengidentifikasi para demonstran yang terlibusuh.
Pemerintah menyatakan bahwa demonstrasi untuk mendukung Gaza tidak dilarang, tetapi harus dilakukan secara tertib dan tidak boleh mengancam lokasi-lokasi penting.
"Pada saat yang sama, kami mengimbau warga republik untuk tidak merespons provokasi dari kelompok destruktif dan tidak menyebabkan kepanikan di masyarakat," demikian pernyataan tersebut.
Mufti Agung Dagestan, Syekh Akhmad Afandi, juga mengajak warga untuk menghentikan kerusuhan di bandara.
"Anda salah. Masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan cara ini. Kami memahami dan merasakan kemarahan Anda, tetapi kita akan menyelesaikan masalah ini dengan cara yang berbeda," ujarnya dalam pesan video melalui Telegram.
Badan Penerbangan Sipil Rusia, Rosaviatsia, mengumumkan penutupan bandara hingga tanggal 6 November. Semua penerbangan ke wilayah tersebut akan dialihkan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait