“Persentase luka bakarnya cukup tinggi. Pihak Dinsos P3A telah berupaya yang terbaik dalam penanganan balita ini, namun takdir berkata lain,” terangnya.
Lanjutnya, Supriyadi menambahkan bahwa sejak awal dirawat telah menjalani sekitar empat kali operasi oleh tim dokter.
“Sebenarnya sudah berkali-kali menjalani operasi okeh tim dokter, sejak awal pengobatan,” pungkasnya.
Seperti diketahui bahwa balita RPQ mengalami luka bakar bermula saat ibunya, mengangkat panci masakan sayur panas dari kompor dan membawanya ke ruang depan untuk didinginkan.
Kemudian ketika ibu balita kembali ke dapur, kemungkinan balita itu kembali masuk ke dalam rumah, dan main-main gitu, hingga akhirnya tercebur di panci.
Editor : Putra
Artikel Terkait
