PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Sebuah retakan tanah kembali ditemukan di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, setelah beberapa tahun lalu terjadi bencana tanah longsor yang memakan korban jiwa dan hilang puluhan orang.
Retakan dengan panjang mencapai 50 meter dan kedalaman hampir 1 meter ini pun mengejutkan masyarakat desa setempat yang berada di lereng gunung gede tersebut.
Munculnya retakan tanah ini, juga terjadi pasca longsor yang menutup jalur akses antar desa yang terjadi beberapa hari lalu.
"Retakan tanah sepanjang 50 meter ini, mengancam belasan rumah yang ada di sekitar lokasi," kata Kepala Dusun Gondangsari, Miseri.
Lanjutnya, Miseri menambahkan bahwa retakan ini sebenarnya sudah muncul pada pertengahan tahun 2021 lalu. Kemudian saat ini semakin melebar dengan pergeseran sedalam 20 sampai 80 centimeter.
"Retakan muncul tahun 2021 lalu, namun kini retakan melebar pasca hujan deras beberapa hari terakhir," terangnya.
Anggota TRC BPBD Ponorogo, Suwito menyatakan bahwa pihaknya bersama petugas gabungan telah melakukan pemetaan di lokasi adanya retakan tanah tersebut.
"BPBD Ponorogo menghimbau warga untuk mengungsi ke tempat lebih aman," pungkasnya.
Untuk diketahui, ada 16 rumah dengan 60 jiwa yang terancam akibat retakan itu.
Editor : Putra
Artikel Terkait