Meskipun demikian, Tiko menegaskan bahwa harga beras premium milik Bulog di ritel modern merupakan beras komersial dan bukan SPHP. Oleh karena itu, harganya jauh lebih mahal daripada beras SPHP yang bersifat medium.
"Tapi yang jalur B2B, Bulog merk premium, itu beda lagi. Itu untuk komersial, bukan untuk konsumsi masyarakat kelas menengah bawah," terangnya.
Dalam konteks SPHP, Tiko menjamin bahwa beras murah dari operasi pasar Bulog akan segera tersedia di masyarakat. Pemerintah, melalui Bulog, akan menjual beras dengan harga murah atau sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Namun, Kementerian BUMN membuka informasi terkait hambatan distribusi sebagai penyebab utama terbatasnya pasokan beras Perum Bulog di pasar ritel modern di beberapa wilayah.
Tiko menegaskan bahwa Bulog sedang meningkatkan pendistribusian beras, dan diharapkan akan masuk ke semua pasar ritel modern dalam pekan ini.
Editor : Putra
Artikel Terkait