SLEMAN, iNewsPonorogo.id - Peristiwa tragis menggegerkan warga Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Sleman. Dimana seorang pria berusia 19 tahun lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) berinisial GCP yang diduga autis, menghabisi nyawa tetangganya sendiri yang masih anak-anak, berinisial MA (9).
Pemicu perbuatan tragis pelaku karena seringnya korban menggoda dan merengek-rengek kepadanya.
Kapolsek Ngaglik, Kompol Mashuri, menjelaskan bahwa awalnya korban ditemukan tenggelam di sebuah kolam oleh keluarganya.
"Saat itu korban pamit untuk pergi bermain naik sepeda. Namun korban tak kunjung pulang ke rumahnya, hingga membuat keluarganya khawatir," ungkapnya.
Kemudian Ibu dan kakak korban memutuskan untuk mencarinya, dan saat melintasi sekitar kolam sumber air, mereka bertemu dengan seorang tetangga yang berteriak histeris, menyebut nama MA, dengan kondisi sudah terapung di kolam.
"Kala itu ada saksi yang berteriak sembari menyebut nama MA,” terangnya.
Lalu sang kakak memberikan pertolongan pertama, namun nyawa MA tidak dapat tertolong. Dari hasil otopsi, diketahui bahwa korban meninggal karena tenggelam akibat dicekik dan ditenggelamkan.
Pelaku, GCP, seorang lulusan SLB yang diduga autis, nekat melakukan perbuatan tersebut setelah kerap dibully oleh korban.
"Kalau tidak salah, pelaku itu autis (keterbelakangan)," pungkasnya.
GCP, yang saat ini terancam Pasal 80 ayat (3) jo Pasal 76C UU RI nomor 35 Tahun 2014, sebagaimana diubah dengan UU RI nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak jo 338 KUH Pidana, menghadapi ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Editor : Putra
Artikel Terkait