“Sudah ada sekitar 60 persen untuk area persawahan, dari total penjualan atau penggunaan tenaga listrik di Ponorogo, atau sebanding 44 juta KWH,” jelasnya.
Semakin banyak penggunaan listrik untuk mendukung pengairan melalui pompa air, jelas akan berdampak dengan hasil produksi padi di Ponorogo.
“Harapannya produksi padi semakin bertambah. Beberapa wilayah di Ponorogo dulunya cuma 2 kali setahun panen, kini sudah mampu 3 sampai 4 panen,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait