PONOROGO, iNews.id - Di Kabupaten Ponorogo mempunyai banyak tradisi pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, diantaranya menerbangkan balon udara, dan membunyikan petasan. Tradisi ini meski dianggap merugikan banyak orang, tetapi masih dilakukan oleh sebagian orang.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo pun mengimbau untuk menghilangkan kebiasaan membuat dan menerangkan balon udara tanpa awak. Sebab, khawatir adanya rentetan kejadian kebakaran akibat balon udara.
"Berpesan kepada masyarakat tolong untuk kebiasaan balon udara agar tidak dibuat atau diterbangkan," katanya.
Masih menurut Catur, bahwa selain balon udara membuat dan membunyikan petasan juga berdampak negatif serta tidak kalah membahayakan. Dimana petasan tak jarang memakan korban jiwa, akibat dampak dari ledakan.
"Akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Kita tidak akan kompromi dengan balon udara dan petasan," tegasnya.
Lanjut Catur, menambahkan, mengimbau kepada masyarakat Ponorogo agar menjaga dan menyimpan barang berharga selama beribadah bulan Ramadan. Agar tidak memancing pelaku untuk mencuri.
"Untuk keamanan dalam menaruh barang baik itu yg bernilai seperti roda 2, roda 4 tolong keamanan kendaraan tersebut dijaga," imbuhnya.
Disinggung soal arak-arakan sahur keliling, pihaknya berharap agar selalu menjaga kamtibmas dan juga protokol kesehatan. Sekaligus mengingat agar toleransi dalam bermasyarakat dan beragama selalu dijalankan.
"Arak-arakan sahur saya minta juga menjaga kamtibmas, prokes dan juga tepo sliro. Toleransi kita berhidup bermasyarakat dan beragama,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait
