JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akhirnya menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU menggantikan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)
Zulfa yang lahir di Jakarta pada 7 Agustus 1977 sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU yang di posisi strategis guna mengawal organisasi hingga nanti terpilihnya ketua umum definitif.
Ayah Zulfa adalah KH Muqarrabin, berasal dari Pekalongan, sementara ibunya, Nyai Haji Marhumah Latifah, berasal dari Kresek, Tangerang.
Lalu dijalur sang ibu inilah, nama Zulfa makin dikenal karena memiliki hubungan darah dengan tokoh besar NU dan mantan Wakil Presiden RI ke-13, KH Ma’ruf Amin.
Sebagai cucu kemenakan dari ulama besar Nusantara, Syekh Nawawi al-Bantani, membuat perjalanan hidupnya tak lepas dari tradisi pesantren.
Aktif menulis kitab hingga meluncurkan dua karya penting: Al-Fatwa wa Ma La Yanbaghi li al-Mutafaqqih Jahluhu dan Diqqat al-Qonnas fi Fahmi Kalam al-Imam al-Syafi’i dan meraih gelar Doktor Honoris Causa. Zulfa juga aktif di organisasi.
Karya-karyanya juga mendapat apresiasi luas di kalangan akademisi. Bahkan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menganugerahkan Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Arudl Kesusastraan Arab atas kontribusinya menjaga tradisi literasi Arab di Indonesia.
Adapun di isi pergerakan, kiprah Zulfa bukan sesuatu yang tiba-tiba. Ia aktif di Gerakan Pemuda (GP) Ansor sejak muda dan pernah masuk jajaran pengurus di Tanjung Priok pada 1997.
Penetapan Zulfa sebagai Pj Ketum PBNU menjadi momentum penting di tengah dinamika internal organisasi. Diharapkan nantinya mampu merangkul seluruh elemen, menjaga stabilitas, sekaligus memastikan agenda PBNU tetap berjalan.
Latar belakang kuat sebagai akademisi, penulis, sekaligus kader organisasi, langkah-langkah Zulfa ke depan dinilai akan menentukan arah PBNU.
Editor : Putra
Artikel Terkait
