MALANG, iNews.id - Pemudik yang melintasi Kota Malang diminta mewaspadai sejumlah titik kemacetan, jalan berlubang, dan rawan banjir. Setidaknya ada lima titik kemacetan yang ada di jalur protokol utama yang biasa dilalui pemudik, sementara ada sejumlah jalur mudik yang masih banyak dijumpai jalan berlubang.
Jalan yang rawan kemacetan di antaranya simpang tiga Jalan Borobudur, kawasan sekitar Flyover Arjosari, sepanjang Jalan Soekarno hingga Dinoyo. Kemudian di Jalan Danau Toba hingga Jalan Ranugrati selepas exit tol Malang yang mengarah ke Kota Malang serta di kawasan Kacuk yang mengarah ke perbatasan Kabupaten Malang melalui Kebonagung, Pakisaji.
Sementara untuk jalan berlubang yang kerap dilalui pemudik di Jalan Ki Ageng Gribig hingga sepanjang Jalan Danau Toba selepas pintu Tol Malang, Jalan Mayjen Sungkono, hingga Jalan Raya Gadang yang menghubungkan ke arah Kabupaten Malang. Sedangkan titik jalan yang kerap dilanda banjir yakni Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Letjen Sutoyo, Jalan Danau Toba, Jalan Ki Ageng Gribig, dan Jalan Soekarno Hatta hingga Jalan Borobudur.
Kasatlantas Polresta Malang Kota AKP Yoppi Anggi Khrisna menyebutkan, masing-masing titik kemacetan telah dipetakan bersama dengan dinas perhubungan. Nantinya di titik-titik kemacetan itu akan disiagakan petugas yang mobile melakukan pengaturan lalu lintas jika dibutuhkan.
"Jadi titik-titik macet yang ada di wilayah Malang Kota sudah dihandel oleh masing-masing Pospam (pos pengamanan) ataupun Posyan. Setiap satu pospam, itu menghandel dua sampai tiga titik kemacetan," ucap Yoppi.
Nantinya petugas juga akan menyiapkan skema contraflow atau pengalihan arus lalu lintas mengantisipasi kemacetan. Beberapa jalur persimpangan yang sekiranya macet juga menjadi perhatian pihaknya, namun hal itu diterapkan berbeda sesuai dengan keburu masing-masing Pospam.
"Rekayasa pada masing-masing pospam berbeda. Secara umum kita akan melakukan contraflow, kemudian penutupan arus agar tidak crossing, serta percepatan traffic light. Yang biasanya hijau bisa satu menit, itu akan lihat prioritas dan hijaunya lebih lama. Tergantung arus lalu lintas," tuturnya.
Khusus untuk mengantisipasi banyaknya persimpangan di Jalan Danau Toba hingga Jalan Ranugrati yang menjadi akses ke tol Malang, pihaknya juga bakal menyiapkan pengalihan arus dengan menutup beberapa persimpangan agar tidak terjadi persimpangan arus yang menimbulkan kemacetan.
"Kita bikin pospam juga, personel ada di situ. Jadi pada intinya adalah untuk mengurai lalu lintas, kendaraan diharapkan tidak ada crossing, semua dialirkan ke kiri kemudian dicarikan jalan kecil atau jalan alternatif. Inti dari lalu lintas itu mengurangi crossing dari kendaraan," katanya.
"Misal dari barat itu harusnya ke utara dulu, biar tidak crossing, tidak boleh dari barat langsung ke timur, itu agak berisiko dan menyebabkan kemacetan. Makanya dibuang ke kiri dulu," katanya.
Selain perlu mewaspadai kemacetan, Khrisna meminta pemudik yang melintasi Kota Malang juga mewaspadai adanya sejumlah jalan berlubang dan rawan banjir saat hujan deras. Khusus untuk jalan berlubang pihaknya telah menandai dengan cat putih dan rambu khusus, serta mengkoordinasikan dengan dinas terkait agar segera dilakukan perbaikan sementara.
"Kalau perkiraan macet di Jalan Ahmad Yani, dan Soekarno Hatta di situ, juga rawan banjir yang menjadi atensi saya. Di daerah itu, sore biasanya banjir, kemudian di Ahmad Yani juga banjir. Prioritas di situ yang banyak menjadi kendala arus lalu lintas. Itu berakibat pada kemacetan. Kita juga lakukan contraflow dari arah utara ke selatan, karena dari sisi barat itu banjir, meluap airnya," katanya,
Editor : Putra
Artikel Terkait