Menggunakan bantuan dari salah seorang anggota DPR RI, mereka mampu menghasilkan minyak tanah 80 liter setiap bulannya.
"Jumlah itu masih kurang kalau untuk memenuhi kebutuhan pengelola Bank Sampah ini,"kata Suratno.
Suratno mengatakan, prinsip alat tersebut sebenarnya mirip dengan penyulingan. Di mana sampah-sampah plastik yang tidak memiliki nilai ekonomi atau tidak laku untuk dijual mereka masukkan ke dalam tabung yang kemudian dipanaskan hingga 400 derajat celcius.
Proses penyulingan sendiri bisa terjadi di mana ketika suhu sudah mencapai 200 derajat maka proses penyulingan bisa terjadi. Minyak tanah mulai menetes sedikit demi sedikit dari alat yang mereka miliki.
"Perbandingannya 60-80 : 1 kg atau 1 kilogram plastik mampu menghasilkan minyak tanah 0,6 sampai 0,8 liter. Tergantung jenis plastiknya," ujar dia.
Jenis plastik yang paling baik diubah menjadi minyak tanah adalah plastik transparan karena mampu menghasilkan minyak tanah hingga 80 persen. Namun yang paling jelek adalah plastik bungkus mie instan karena hanya 60 persen persen atau 0,6 liter untuk setiap 1 kilogramnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait