Sebenarnya disarankan untuk dilakukan penyuntikan sapi ke dokter hewan, namun sejumlah peternak masih enggan melakukan karena, biaya yang dikeluarkan dianggap mahal.
“Kalau disuntikkan per dosisnya mahal, mencapai 70 ribu, untuk satu kali suntik,” imbuhnya.
Pemerintah Desa dan peternak berharap ada tindak lanjut dari Pemerintah Daerah, agar tidak meluas dan semakin banyak yang tertular.
“Jika dibiarkan jelas berdampak pada kerugian pada para peternak, karena susu hasil perahanya tidak bisa dijual,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait