PONOROGO, iNews.id - Jumlah sapi di Kabupaten Ponorogo terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), bahkan angkanya setiap hari terus bertambah. Saat ini Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispertahankan) Ponorogo mencatat sebanyak 402 sapi terjangkit PMK angka ini terus naik, dimana kemarin hanya ada 202 sapi yang tertular virus tersebut.
“Angkanya memang terus meningkat, setiap harinya, sejak kali pertama ditemukan pada 26 Mei lalu,” ujar Masun Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Peternakan Ponorogo, Jum’at (3/6/2022).
Lanjutnya, Masun menambahkan bahwa dari ratusan sapi yang tertular, tersebar di sembilan Kecamatan, yang sebelumnya hanya ada di tiga Kecamatan saja.
“Sembilan Kecamatan yang terdampak PMK, yaitu Kecamatan Pudak, Balong, Jambon, Kauman, Slahung, Sokoo, Pulung, Siman, dan Kecamatan, Sampung,” tambahnya.
Masih menurut Masun, bahwa / untuk jumlah sapi yang terbanyak terkena PMK ada di Kecamatan Pudak. Hal ini karena populasi sapi memang yang terbesar di Ponorogo sehingga rentan tertular virus PMK.
“Kecamatan Pudak sekitar 59 persen dari jumlah sapi di Ponorogo yang terjangkit PMK. Jadi Pudak memang yang terbanyak,” terangnya.
Saat ini Jawa Timur memang menjadi daerah darurat bencana PMK, menjadikan wilayah yang tertular terus meluas dan jumlah hewan ternak yang terdampak terus bertambah.
“Karena darurat bencana PMK, maka hal itu menjadi dasar Pemkab untuk melakukan berbagai langkah kebijakan guna mengantisipasinya,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait