JAKARTA, iNews.id - Risiko jika SBMPTN tak diambil dan daftar jalur mandiri ternyata dijelaskan oleh pihak Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Berikut penjelasannya.
Sebagai informasi, jalur mandiri adalah jalur seleksi masuk yang dibuka sendiri oleh pihak kampus. Jalur ini maksimum dibuka sebesar 30 persen dari daya tampung.
Risiko Jika SBMPTN Tak Diambil dan Daftar Jalur Mandiri
Ketua LTMPT Mochamad Ashari pada dasarnya menyayangkan aksi tersebut karena dinilai sia-sia. Sebab, seleksi SBMPTN dinilai sudah sulit karena harus bersaing dengan ribuan orang dari seluruh Indonesia.
"Tapi harus diambil karena persaingan sangat ketat dan statistik yang nggak daftar ulang kecil sekali. Jadi saya rasa ini akan diambil (hasil SBMPTN)," ujar dia dalam konferensi pers pada Kamis (23/6/2022) kemarin.
Namun, ia menjelaskan bahwa masing-masing PTN memiliki aturan sendiri-sendiri terkait penerimaan mahasiswa di jalur mandiri. Disebutkan ada kampus yang tidak memperbolehkan mahasiswa yang sudah lulus SBMPTN ikut jalur mandiri dana da yang boleh.
"Tergantung PTN masing-masing, ada yang mensyaratkan kalau sudah lulus SBMPTN tidak diizinkan (daftar mandiri). Silakan dicek tapi sebagian besar tidak mensyaratkan," tutur dia.
Setiap kampus menetapkan syarat jalur mandiri menggunakan nilai SBMPTN. Sehingga, peserta yang ingin mencoba jalur mandiri sebaiknya menyiapkan sertifikat skor UTBK untuk pendaftaran.
Beberapa kampus juga membuka jalur mandiri 2022 menggunakan nilai UTBK bagi peserta yang tidak lolos SBMPTN. Alhasil, peserta tidak perlu mengikuti ujian tulis lagi.
Nah, sudah tahukan risiko jika SBMPTN tak diambil dan daftar jalur mandiri? Semoga lebih bijak ya!
Editor : Putra