SURABAYA, iNews.id - Emak-emak asal mendatangi Mapolsek Perak, Kabupaten Jombang, Kamis (30/6/2022). Kedatangan mereka untuk melaporkan perempuan cantik bernama Indri atas dugaan penipuan hingga ratusan juta.
Mereka mengaku mewakili 50 korban peserta arisan yang dirugikan akibat ulah terduga pelaku IDN. Total kerugian mereka bervariasi antara Rp20 juta hingga Rp150 juta.
Salah seorang korban, Sari, mengatakan, semula tidak masalah dengan arisan online yang ditawarkan korban. Bahkan, hingga empat tahun berjalan, arisan berjalan normal sesuai aturan.
Namun, semuanya berubah di tahun kelima. Sebab, uang yang seharusnya diberikan kepada nasabah tidak dibayarkan. Ironisnya, Indri selaku pengelola arian online menghilang dan tidak bisa dihubungi sejak beberapa bulan terakhir.
"Kami sudah cari ke rumahnya tidak ada. Dihubungi juga tidak bisa. Dia menghilang," katanya.
Sari mengatakan, selain membawa kabur uang nasabah, terduga pelaku juga menipu para korban dengan menjual arisan nasabah lain yang ternyata fiktif. Sementara, uang terlanjur dibayarkan dan dibawa pelaku.
"Karena itu kami datang ke kantor polisi untuk melapor. Kami ingin uang yang kami bayarkan kembali," ujarnya.
Kapolsek Perak AKP Retno Dwi Suharti membenarkan laporan tersebut. Pihaknya berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dan mencari terduga pelaku.
"Nant bila dua alat bukti sudah mencukupi dan sudah meningkat ke penyidikan akan kami limpahkan ke Polres Jombang," katanya.
Editor : Putra