GROBOGAN, iNews.id - Salah seorang juru kuncidan kakaknya diseret puluhan orang keluar dari Makam Ki Ageng Selo, viral di media sosial. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran saat juru kunci berusaha lari menyelamatkan diri.
Video rekaman CCTV di Masjid Ki Ageng Selo Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan terlihat dua orang warga yakni Abdur Rozak yang mengaku sebagai juru kunci sah makam Ki Ageng Selo dan kakak sulungnya Abdur Rouf diseret dan dikejar kurang lebih sepuluh orang yang diketahui adalah pengawal Keraton Surakarta ke luar makam.
Sempat terjadi perlawanan dan tarik menarik antara Abdur Rozak dengan pengawal Keraton Surakarta hingga di gapura masuk Masjid Ki Ageng Selo.
Setelah tertangkap, kedua kakak beradik tersebut kemudian dibawa ke kantor polisi untuk dilaporkan. Mereka dilaporkan karena diduga telah berbuat tindak kejahatan dengan mencuri uang kotak amal makam dengan cara mencongkel menggunakan linggis.
“Abdur Rozak yang juga adik kandung Abdurrohim telah menyabotase posisinya sebagai juru kunci dan sering memeras para peziarah yang datang dengan memaksa mengisi buku tamu,” kata Abdurrohim, juru kunci Makam Ki Ageng Selo, Selasa (5/7/2022).
Kejadian dugaan pemerasan terhadap para peziarah Makam Ki Ageng Selo ini telah terjadi sejak dua bulan lalu, namun tetap didiamkan oleh Abdurrohim dan pengelola makam lainnya.
Karena sudah kelewat batas dan berusaha menyingkirkan juru kunci yang ditunjuk keluarga Keraton Surakarta, dia kemudian melaporkan ke pihak keraton.
Sehingga pengawal keraton datang dan menjemput paksa adiknya dan Abdur Rouf. Abdur Rouf merupakan kakak kandung dari Abdurrohim dan Abdur Rozak.
Rozak dan Rouf kemudian diperiksa pihak kepolisian Polsek Tawangharjo. Polisi berusaha menjadi penengah dari kedua belah pihak untuk bisa dilakukan perdamaian.
Dalam unggahan foto di Polsek Tawangharjo, Abdurrohim terlihat memberikan sebuah bungkusan plastik yang berisikan uang sebesar Rp15 juta untuk diberikan ke adiknya sebagai gaji selama beberapa bulan.
Uang tersebut sengaja disimpan Abdurrohim karena adiknya sempat tidak bekerja di makam selama beberapa bulan karena sakit. Namun setelah sembuh justru sang adik berbuat ulah.
Pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat meminta kedua belah pihak untuk bekerja sama dalam mengelola makam leluhur mereka. Setelah kedua belah pihak berdamai, Abdur Rozak dan kakak sulungnya berjanji tidak akan mengganggu kepengurusan Makam Ki Ageng Selo dan akan membantu juru kunci untuk mengelola makam secara bersama-sama.
Editor : Putra