PONOROGO, iNews.id - Seorang nenek warga Kelurahan Paju, Ponoroogo ini menggelar tradisi Angon Putu, Sebuah tradisi Jawa yang saat ini sudah sangat jarang dilakukan oleh sebagian besar orang. Dimana seorang nenek atau kakek membawa pecut mengajak dari anak hingga cicit untuk berjalan-jalan ke pasar, hingga membeli jajanan.
Nenek dari suami Almarhum Dono Diharjo tersebut membawa kurang lebih 50 orang berjalan-jalan ke Pasar Legi.
"Kami sebagai orang Jawa, ingin melestarikan leluhur dulu. Bilamana orang Jawa sudah memiliki cucu 25 orang, wajib diajak jajan di pasar, dengan sebutan Angon Putu," kata Dirman, anak ke-7 dari nenek Lebrok.
Lanjutnya, Dirman menambahkan bahwa selain melestarikan tradisi Jawa, juga bentuk rasa syukur, saat ibunya sudah usia senja, namun keadaanya masih sehat.
“Ini juga bagian rasa syukur, karena masih diberi umur panjang, sehingga bisa bermain dan melihat anak hingga cicitnya,” imbuhnya.
Masih menurut Dirman menyebut bahwa ibunya Hj Lebrok yang kini sudah berusia seratus tahun dan bapaknya mempunyai anak sebanyak 9 orang. Dari jumlah 9 anak itu, nenek Lebrok mempunyai cucu 26 orang dan buyut atau cicit sebanyak 22 orang. Cucu pertama sudah berumur 58 tahun, dan paling muda masih seusia SMP.
"Kegiatan angon putu ini hanya digelar satu kali. Di pasar tadi semua cucu dan buyutnya diberi uang untuk jajan disana. Ibuk tadi kelihatan bahagia sekali," terangnya.
Sementara itu Mbah Lebrok mengaku senang masih bisa melihat cucu dan cicitnya, makanya ia ingin menyenangkan mereka dengan mengajak jalan-jalan dan membelikan makanan.
“Saya senang sekali, dan semoga mereka juga diberi umur panjang seperti saya,” pungkasnya.
Dulu tradisi angon putu sering diadakan oleh masyarakat Jawa, dengan harapan bahwa anak hingga keturunan nya nanti, diberikan umur panjang.
Editor : Putra